Jumat, 21 Oktober 2011

Pengorbanan Cinta Sejati

Syifa' paling senang mendengarkan radio bahkan Syifa' juga sering kirim sms ke radio untuk request lagu kesukaannya dan kirim salam buat temen-temennya. Setiap pulang sekolah Syifa' langsung menghidupkan radionya untuk mendengarkan acara di radio kesayangannya itu terutama acara dari jam 3 sore sampai jam 8 malam yaitu lagu-lagu pop terbaru di Indonesia. Karena Syifa' sering mendengarkan radio, Syifa' jadi pengen punya temen dari radio yaitu sesama pendengar yang meng-on-airkan nomor HPnya. Pada saat Syifa' mendengarkan radio Syifa' tertarik pada salah satu monitor radio tersebut yang Syifa' anggap orang itu butuh temen buat curhat dan juga butuh motivasi untuk tetap semangat dalam menjalani kehidupannya karena Syifa' tahu bahwa dia itu kurang dapat perhatian dari kedua orang tuanya, semua itu dapat Syifa' rasakan dari bahasa sms si monitor radio tadi. Bahasanya yang terkesan kasar dan keras kepala itulah yang membuat Syifa' ingin menjadi temannya. Syifa' jadi lebih sering mendengarkan radio dengan harapan orang yang Syifa' harapkan itu meng-on-airkan nomor HPnya. Pada suatu hari yang g' diduga sebelumnya si monitor itu kirim salam dan juga meng-on-airkan nomor Hpnya, dengan cepat Syifa' langsung mencatat nomor si monitor tadi. Pada hari barikutnya Syifa' memberanikan diri untuk mengirimkan pesan singkat kepada si monitor radio tadi, tak lama kemudia ada balasan dari si monitor tadi. Mereka berkenalan dan ternyata namanya Yuka. Pada awal  masa perkenalan Yuka bersikap begitu dingin pada Syifa', Yuka mudah marah sama Syifa' meski menurut Syifa' apa yang dia lakukan tidak salah. Tapi Syifa' tidak peduli dengan sikap Yuka yang menganggap dirinya paling benar sendiri, justru karena sikap Yuka yang dingin Syifa' punya niat untuk mengubah sikap Yuka yang dingin itu menjadi hangat dan bersahabat. Setiap ada waktu luang Syifa' meluangkan waktu untuk sms Yuka meski Syifa' tahu pasti smsnya akan berakhir dengan pertengkaran dengan Yuka tapi Syifa' tidak mau menyerah dengan sikap Yuka yang merasa paling benar sendiri dan keras kepala. Mereka jadi sering smsan meski ujung-ujungnya mereka bertengkar kayak kucing sama anjing. Saat itu Syifa' masih duduk di bangku SMK kelas XI dan saat kenaikan kelas XII Syifa' harus PKL sebagai syarat bahwa Syifa' naik kelas. saat itu Syifa' sudah diterima untuk PKL di daerah Jogja tapi karena ada suatu perubahan jumlah orang yang boleh Pkl di situ yang diberitahukan secara mendadak yaitu sehari sebelum PKL dimulai Syifa' harus mengalah demi 2 orang temannya yang pada awalnya akan PKL bareng di situ. Akhirnya Syifa' dapat tawaran dari temannya untuk menenin PKL di daerah Solo, tanpa pikir panjang Syifa' menerima tawaran itu dan Syifa' langsung datang ke sekolahan untuk memberitahukan masalah Syifa' pindah tempat PKL kepada panitia penyelenggara kegitatan PKL.Akhirnya Syifa' sudah mendapat izin dari panitia dan juga dari pemilik tempat PKL temannya yang ngasih tawaran tadi, betapa senangnya Syifa' atas semua bantuan dari temannya itu. Setelah sampai di tempat kost dan harus datang ke tempat PKL untuk penyerahan dari pembimbing kepada pemilik perusahaan. Setelah semua itu selesai Syifa' dan temannya pulang ke tempat kost untuk bersih-bersih dan merapikannya. Mereka PKL pada awal bulan Juli sampai akhir bulan Agustus tahun 2010, jadi pada saat awal bulan ramadhan mereka masih PKL di Solo. Hari demi hari telah dilalui bersama temannya hidup jadi anak kost. Suatu saat Syifa' mendapat sms dari Yuka, dia tanya sama Syifa' jadi PKL di mana karena setahu Yuka Syifa' PKL di daerah Jogja, saat itu juga Yuka membalas sms itu dan memberi tahu bahwa Syifa' sekarang sudah PKL di daerah Solo. Tanpa disangka-sangka ternyata Yuka marah karena menganggap Syifa' tidak teguh pada pendiriannya alias plin-plan padahal Yuka tidak tahu masalah yang sebenarnya sehingga Syifa' harus pindah tempat PKL, pada akhirnya mereka bertengkar dan tidak pernah smsan lagi hingga pada akhirnya saat sudah menjelang bulan ramadhan Syifa' sms Yuka untuk minta maaf kepada Yuka agar dia mau mendengarkan penjelasannya. Yuka pun memaafkan Syifa' meski Yuka masih agak marah karena Syifa' meminta maaf hanya karena akan datang bulan ramadhan. Syifa' menyadari hal itu dan Syifa' selalu berusaha untuk membuat Yuka tidak bersikap dingin dan egois tanpa menghiraukan bagaimana perasaan Syifa' atas sikapnya yang keterlaluan itu. Alhasil Syifa' berhasil meluluhkan hati Yuka dengan sikapnya yang lemah lembut dan kesabarannya dalam menhadapi Yuka. Pada pertengahan bulan ramadhan Yuka mengajak Syifa' untuk ketemu karena kebetulan Yuka orang Solo dan rumahnya tidak terlalu jauh dengan tempat Syifa' ngkost. Syifa' menerima ajakan itu dan mereka bertemu di depan sebuah universitas kota Solo, pertemuan pertama yang begitu singkat karena Syifa' harus siap-siap untuk berangkat ke tempat PKL tapi membekas di hati Yuka karena diam-diam Yuka mengagumi kesederhanan Syifa' dalam berpakaian, tingkah lakunya yang begitu lugu. Pada hari berikutnya Yuka mengajak Syifa' untuk buka bersama, karena Yuka berjanji tidak akan sampai malam Syifa' menerima ajakan Yuka untuk buka bersama. Setelah jam 5 lebih Yuka datang ke tempat kost Syifa' dan mengajak Syifa' buka bersama di suatu tempat yang lumayan jauh.Sesuia dengan janji Yuka, setelah selesai buka Yuka langsung mengantar Syifa' pulang tapi di tengah perjalanan gerimis mulai turun dan akhirnya hujan agak deras tapi mereka tidak berteduh dulu karena Yuka tidak mau ingkar janji. Sesampainya di tempat kost mereka lumayan basah,Yuka langsung menyuruh Syifa' masuk karena g' enak sama tetangga karena Syifa' bukan orang situ. Saat Yuka berpamitan dan salaman tanpa sadar Syifa' mencium tangan Yuka dan langsung masuk ke kost. Setelah sampai di kamar kost Syifa' dapat sms dari Yuka kalau Yuka langsung pulang soale Yuka mau siap-siap berangkat kerja dan Yuka kehujanan sampai basah kuyub sehingga Yuka harus berteduh di pom bensin sampai hujannya agak reda termasuk bilang waktu Syifa' mencium tangannya. Syifa' pun menjawab bahwa Syifa' tida sengaja mencium tangannya dan meninta maaf atas kesalhannya yang mencium tangan Yuka. Sejak pertemuan itu sikap Yuka terhadap Syifa' berubah 180 derajat, Yuka jadi begitu perhatian dan sering bercanda meski cuma lewat sms. Lama-lama mereka jadi dekat dan tanpa diduga Yuka menyatakan cinta kepada Syifa', tapi Syifa' tidak percaya dengan semua itu begitu saja karena mengingat sebelum mereka bertemu mereka bertengkar terus. Yuka berusaha meyakinkan Syifa' bahwa Yuka benar-benar serius dengan kata-katanya, akhirnya untuk membuktikan kesungguhan hati Yuka, Syifa' meminta Yuka untuk menunggu Syifa' sampai 5 tahun. Yuka menerima permintaan Syifa' dan Yuka berjanji akan setia menunggu selama 5 tahun dan tidak akan pernah berpaling ke hati yang lain. Waktu terus berlalu, pada akhirnya Syifa' percaya dengan kata-kata Yuka dan mereka mengikat janji setia tanpa ada kata jadian tapi Syifa' hanya bilang kalau Syifa' mau hidup bersama Yuka dengan syarat Yuka harus menunggu selama 5 tahun. Betapa bahagianya Yuka dengan keputusan Syifa' meski tanpa ada ikatan apapun Yuka akan selalu setia. Tanpa terasa 1 tahun sudah berlalu, namun selama setahun itu perjalanan hubungan mereka tidaklah selalu damai dan saling mengerti. Tidak jarang mereka malah bertengkar dan justru sekarang Syifa' yang sering marah dan kadang membuat Yuka merasa sakit hati karena sikap Syifa' terhadap Yuka. Semakin lama mereka bersama semaki sering pula Syifa' menbuat Yuka sakit hati dengan sikap dan kata-kata Syifa'. Yuka berusaha selalu memaafkan Syifa' setiap Syifa' melakukan kesalahan karena Yuka sudah terlanjur cinta dengan Syifa'. Pada suatu hari keluarga Syifa' mengalami sedikit masalah yaitu ibu Syifa' masuk ke rumah sakit, pada saat itu Syifa' sudah lulus sekolah dan sudah bekerja di luar kota. Syifa' marah kepada Yuka lagi karena Yuka tidak mau memberi tahu bahwa ibunya masuk rumah sakit sampai-sampai Syifa' bilang kepada Yuka bahwa Syifa' sudah tidak mau lagi mendengar kata-kata menunggu 4 tahun lagi dengan kata lain Syifa' meminta Yuka untuk mencari cewek lain yang lebih dari Syifa'. Betapa hancurnya hati Yuka mendapat sms dari Syifa' seperti itu mengingat bahwa Yuka sudah yakin dengan Syifa' dan penantiannya selama 1 tahun yang sudah Yuka jalani, Yuka langsung down ketika tahu keputusan Syifa' yang sepihak itu. Yuka berusaha untuk  merubah keputusan Syifa' dengan berbagai cara karena Yuka tahu itu hanya luapan emosi sesaat Syifa' yang merasa kecewa karena tidak diberitahu tentang ibunya yang masuk rumah sakit padahal Yuka sudah bilang kalau semua itu Yuka lakukan karena Yuka tidak mau Syifa' kepikiran apalagi Syifa' sedang bekerja di luar kota Yuka pun mengaku kalau dia salah tapi Syifa' masih saja marah dan g' mau tahu. Hari terus berganti dan akhirnya Syifa' menyadari apa yang tekah dia lakukan kepada Yuka adalah suatu kesalahan yang besar, betapa tidak Yuka melakukan semua itu demi Syifa' karena Yuka tidak mau Syifa' kepikiran dan jatuh sakit. Syifa' meminta maf kepada Yuka ats sikapnya yang keras kepala dan egois tanpa mau memberi kesempatan kepada Yuka tapi malah berkata yang membuat hancur hati Yuka. Entah apa yang ada di pikiran Yuka, dia masih saja mau memaafkan Syifa' yang jelas-jelas telah menyakiti hatinya dan memutuskan janji yang sudah mereka ucapkan dengan sepihak. Sungguh jika ini bukan sebuah cinta sejati Yuka tak akan pernah lagi mau memaafkan kesalahan Syifa'. Begitu banyak pengorbanan yang sudah Yuka berikan kepada Syifa', dia tidak mau melepaskan Syifa' begitu saja hanya karena kata-kata Syifa' yang diucapkan saat sedang emosi. Akhirnya sekarang mereka rukun kembali dan Syifa' berjanji tidak akan mengucapkan kata-kata "tidak ada lagi kata menunggu 4 tahun lagi" kepada Yuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar