Coretan Tinta Kecil Si Lollies
Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh... “Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”
Rabu, 25 Juli 2012
Minggu, 15 Juli 2012
~~Kenikmatan Surga~~
Tentang
Bidadari
Di
surga, Allah SWT akan mengawinkan para penghuni surga dengan para bidadari yang
sangat cantik, selain dari istri-istrinya di bumi. Allah SWT telah berfirman, :
“Demikianlah,
dan Kami berikan kepada mereka bidadari-bidadari.”(Q.s. Ad-Dukhaan: 54)
Para
bidadari itu bermata jeli, putihnya sangat putih, dan hitamnya juga sangat
hitam. Al-Qur’an telah menggambarkan bahwa para bidadari itu adalah para gadis
remaja yang sebaya.
Allah
SWT berfirman, :
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah
anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (Q.s. An -Naba’: 31-33)
Sedangkan
bidadari adalah satu di antara makhluk Allah SWT di surga. Allah SWT menjadikan
mereka sebagai gadis-gadis untuk menghibur orang-orang yang menghuni surga.
“Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung, dan Kami jadikan
mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya umurnya.” (Q.s. Al-
Waqi’ah: 35-37)
Para
bidadari itu adalah gadis-gadis perawan yang belum ada yang menyentuhnya
sebelumnya. Allah SWT berfirman, :
“Tidak
pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang
menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (Q.s. Ar- Rahman: 56)
Allah
memang memasukkan wanita-wanita mukmin ke surga dalam keadaan muda, tetapi
mereka bukanlah para bidadari yang diciptakan Allah SWT di surga secara
langsung. Al-Qur’an telah menceritakan kepada kita mengenai kecantikan para
bidadari di surga. Allah SWT berfirman, “
“Dan
(di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara
yang tersimpan baik.” (Q.s. Al Waqi’ah: 22-23)
Dalam
ayat lain digambarkan mereka seperti permata yakut dan marjan.
“Di
surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak
pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi
suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Q.s.
Ar-Rahmaan: 56-58)
“Di
dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari)
yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.” (Q.S. Ar-Rahmaan: 70-72).
Para
bidadari surga itu tidak seperti wanita-wanita di dunia. Mereka suci dari haid
dan nifas. Mereka tidak meludah, beringus, berak, atau kencing. Hal ini telah
diceritakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,:
“Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri
yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.s. Al-Baqarah: 25).
Imam
Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Hurairah R.A., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, :
“Rombongan
yang pertama akan masuk surga memiliki wajah seperti bulan purnama. Bulan
purnama di sini maksudnya adalah menggambar sebuah wajah yang teduh, bukan
artinya wajah bopeng seperti permukaan bulan. Mereka tidak meludah, tidak
beringus, dan tidak buang air. Wadah-wadah mereka di sana terbuat dari emas,
sisir mereka dari emas dan perak, tempat pembakaran kayu wangi mereka berupa
permata, dan keringat mereka adalah misik. Setiap orang dari mereka memiliki
dua istri dimana sumsum betis mereka kelihatan dari balik daging karena amat
cantiknya.”
Kecantikan
yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits :
“Seandainya
seorang bidadari dari ahli surga itu muncul ke bumi, maka ia akan menyinari
apa-apa yang ada di antara keduanya, dan keharumannya akan memenuhi di antara
keduanya. Sungguh tusuk rambutnya di kepalanya lebih baik daripada dunia dan
seisinya.” (H.R. Bukhari).
Dalam
Sunan Tirmidzi diriwayatkan dari Miqdam bin Ma’di Kariba bahwa Rasulullah SAW
bersabda, :
“Bagi
seorang syahid di sisi Allah memiliki tiga hal, yaitu ia diampuni sejak tetesan
pertama dari darahnya, ia melihat tempatnya di surga, diselamatkan dari siksa
kubur, dan di Makhsyar akan diletakkan di atas kepalanya sebuah mahkota yang indah
dari permata yakut, satu permata saja lebih baik daripada dunia dan seisinya.
la akan dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari. la akan diberi kesempatan
untuk menolong tujuh puluh orang dari kerabatnya.”
Betapa
nikmatnya kehidupan para syahid di surga kelak? Wallahu a’lam
Amalan seorang wanita adalah dia akan
dipertemukan kembali dengan suami mereka. Dan ketika di surga, maka seorang
istri akan lebih diutamakan daripada para bidadari-bidadari itu. Hal ini
seperti tertulis dalam hadish berikut :
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah
SAW, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari
yang bermata jeli?” Beliau SAW menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama
daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan yang tampak daripada
apa yang tidak tampak.” Saya kembali bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih
utama daripada mereka?” Beliau menjawab, ” Karena shalat mereka, puasa dan
ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka
adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau,
perhiasaannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari
emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan
tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama
sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah
orang yang memiliki kami dan kami memilikinya. “
~~Pakaian Penghuni Surga~~
Allah
Ta'ala berfirman :
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman. (Yaitu) di dalam
taman-taman dan mata air-mata air. Mereka memakai sutera yang halus dan sutera
yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan.” (QS. Ad Dukhaan: 51-53).
Allah Ta'ala juga berfirman :
Allah Ta'ala juga berfirman :
”Sesungguhnya
mereka yang beriman dan beramal saleh, tentunya Kami tidak akan menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang mengerjakan amal (nya) dengan baik. Mereka itulah (orang-orang
yang) bagi mereka surga 'Aden mengalir sungai-sungai di bawahnya, dalam surga
itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari
sutera halus dan sutera tebal, sedangkan mereka duduk sambil bersandar di atas
dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya dan tempat istirahat
yang indah.” (QS. Al Kahfi: 30-3).
Sebagian ahli tafsir mengatakan 'sundus' adalah sutera tipis dan 'istabraq' sutera tebal. Menurut Az Zajjaj keduanya merupakan dua macam sutera. Warna terbaik adalah hijau dan pakaian terlunak adalah sutera. Bagi penghuni surga dikumpulkan dua hal, yaitu penampilan yang baik dan kenyamanan memakainya.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
“Barang siapa masuk surga, ia merasakan
kesenagan dan tidak putus asa, bajunya tidak bisa usang dan masa mudanya tidak
akan habis. Dan di dalamnya surga terdapat segala yang belum pernah terlihat
oleh mata dan tidak terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam
hati manusia.” (HR. Muslim)Sebagian ahli tafsir mengatakan 'sundus' adalah sutera tipis dan 'istabraq' sutera tebal. Menurut Az Zajjaj keduanya merupakan dua macam sutera. Warna terbaik adalah hijau dan pakaian terlunak adalah sutera. Bagi penghuni surga dikumpulkan dua hal, yaitu penampilan yang baik dan kenyamanan memakainya.
Dari Abu Hurairah ra., ia berkata:
~~Pepohonan dan Tanah di Surga~~
Ka’ab
ra.: Aku bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang pohon-pohonan di surga. Maka
beliau menjawab: “Tidak pernah kering
dahan-dahannya dan daun-daunnya tidak pernah berguguran dan tidak rusak
buahnya. Sesungguhnya pohon yang paling besar di surga adalah pohon Thuba, yang
akarnya terbuat dari intan, batangnya dari yaqut, dahannya dari zabarjud dan
daun-daunnya dari sutra yang halus. Pohon ini memiliki 70.000 cabang, setiap
cabang itu menyentuh Arasy dan lebih rendah-rendahnya cabang itu berada di
langit dunia.”
Tidak
ada di dalam surga sebuah kamar, tidak ada sebuah kubah dan tidak ada bilik
kecuali didalamnya terdapat cabang pohon itu, yang bisa mengayomi diatas surga.
Pada pohon itu mengeluarkan buah-buahan menurut apa yang dikehendaki oleh hati.
Bandingan dari pohon itu di dunia adalah matahari, asalnya matahari berada di
langit tetapi sinarnya sampai kesegala tempat.
Ali
ra. berkata: “Aku menyatakan dari beberapa hadits, sesungguhnya pohon-pohon di
surga itu berasal dari perak, sedangkan daun-daunnya sebagian dari perak dan
sebagian (yang lain) dari emas. Kalau sekiranya batang pohon itu dari perak,
maka akar-akarnya dari emas. Pohon-pohon di dunia akarnya di bumi dan
cabang-cabangnya berada di udara, karena sesungguhnya dunia itu tempat yang
fana (rusak). Akan tetapi pohon-pohonan yang terdapat di surga tidaklah
demikian halnya, akarnya di udara dan cabang-cabangnya di bumi. Sebagaimana
firman Allah Swt.:
“Buah-buahnya dekat. Makan dan minumlah dengan
sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (Qs. Al-Haqqah: 23-24).
Dan
debu-debu di surga itu dari misik, anbar dan kafur, dan sungai-sungainya
terdiri dari susu, madu, arak dan air yang sangat jernih. Apabila angin bertiup
menerpa dedaunan, maka bersentuhlah antara daun yang satu dengan daun yang
lainnya hingga menimbulkan suara yang sangat indah (merdu), dan suara seindah
itu belum pernah didengar.
Dengan
sanad dari Ali ra. Sesungguhnya ia berkata: Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda:
“Sesungguhnya didalam surga terdapat suatu
pohon, yang dibagian atasnya keluar perhiasan dan pada bagian bawahnya keluar
kuda yang memiliki sayap yang diberi pelana, yang dikendalikan, yang ditaburi
dengan intan dan yaqut. Kuda tersebut tidak pernah mengeluarkan kotoran dan
tidak pernah buang air kecil. Adapun yang menaiki kuda itu adalah para wali
Allah Swt. dan kuda ini akan membawa terbang para wali Allah tersebut ke surga.
Lalu berkatalah orang-orang yang berada di bawah mereka:”Wahai Tuhanku, lantaran
apa hamba-hamba-Mu itu mencapai kemulian semacam itu?” Maka Allah Swt.
berfirman kepada mereka: “Mereka itulah orang-orang yang mengerjakan shalat
ketika kalian semua masih tidur, mereka melakukan puasa sedangkan kalian tidak,
mereka berjihad membela agama Allah sedangkan kalian semua duduk di sisi istri
kalian, dan mereka bersedekah dengan harta mereka di jalan Allah, sedangkan
kalian semua bakhil (kikir).”
Dari
Abu Hurairah ra. beliau berkata: Sesungguhnya didalam surga itu terdapat sebuah
pohon, orang yang menaiki bisa berjalan dibawah naungannya selama 100 tahun dan
naungan itu tidak akan putus. Sebagaimana firman Allah Swt.:
“Dan naungan yang terbentang luas,
dan air yang tercurah, dan buah-buahan yang banyak. Yang buah-buahnya tidak
berhenti dan tidak terlarang mengambilnya.”
(Qs. Al-Waqi’ah: 30-33).
Diibaratkan
waktu di dunia adalah waktu sebelum matahari terbit dan sudah terbenamnya
matahari, sampai hilangnya mega dan gelap malam yang menutupi di dunia. Maka
sesungguhnya waktu itu adalah naungan yang terbentang luas. Sebagaimana firman
Allah Swt.:
“Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan)
Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang. “ (Qs. Al-Furqan: 45).
Maksudnya
adalah waktu sebelum terbitnya matahari dan sesudah terbenamnya, sampai masuk
pada kegelapan malam.
Diriwayatkan
dari Nabi Muhammad Saw. sesungguhnya beliau bersabda:
“Apakah aku tidak pernah menceritakan kepadamu
tentang waktu(saat), yaitu waktu yang serupa dengan waktu yang ada di surga.
Dia adalah waktu di mana sebelum matahari terbit, bayang-bayangnya itu
memanjang, rahmatnya saat itu merata dan berkahnya saat itu banyak.”
Dari Anas bin Abu Malik dari Abu Dzarr dalam hadis Mi'raz, Rasulullah SAW bersabda, :
“Aku
dimasukkan ke dalam surga. Ternyata batu-batunya mutiara dan tanahnya misik.”
(HR, Syaikhain).
Diriwayatkan mengenai surga, bahwa tanahnya misik, batu kerikilnya mutiara dan yaqut, sedangkan tanahnya Za'faran. Di samping besar dan luas, telah diriwayatkan dalam hadis sahih bahwa Rasullullah SAW bersabda,:
Diriwayatkan mengenai surga, bahwa tanahnya misik, batu kerikilnya mutiara dan yaqut, sedangkan tanahnya Za'faran. Di samping besar dan luas, telah diriwayatkan dalam hadis sahih bahwa Rasullullah SAW bersabda,:
“Jarak
antara dua busur seseorang dari kamu tepat telapak kaki lebih baik dari dunia
beserta isinya.”
Langganan:
Postingan (Atom)