Bismillahirrahmaanirrahiim…
Allah SWT. adalah contoh yang terbaik dalam hal
maaf. Allah SWT. adalah Sang Maha Pemaaf, yang bisa dengan mudah mengampuni
dosa-dosa yang telah dilakukan hamba-Nya. Meski dosa itu bertumpuk-tumpuk dan
luasnya luar biasa. Maaf-Nya laksana samudera tak bertepi.
Salah satu sifat agung Allah adalah al-‘Afuww. Kata
al-‘Afuww merupakan lawan dari kata al- Mustaqim, yang artinya “penuntut
balas”. Arti al-‘afuww lebih dekat pada arti al-Ghafuur, Yang Maha Pengampun,
hanya saja al-‘Afuww dalam hal ini maknanya lebih intensif. Akar kata ghafuur
berarti menghapus dosa sedangkan kata ‘afuww
bermakna melebur dosa dan menghilangkannya sama sekali.
Allah suka memaafkan serta mengampuni dosa
hamba-Nya. Dia tidak mudah menghukum hamba-Nya atas kesalahannnya walaupun
dengan kedurhakaan yang paling parah sekalipun, selama tak berbuat syirik
(menyekutukan Allah), tetap akan dimaafkan jika sang hamba mau bertaubat.
Bertaubat dengan mengakui kesalahannya, tak akan lagi mengulangi perbuatan
dosanya dan bersedia mengembalikan hak orang lain jika dosa itu berhubungan
dengan orang lain. Sebab Allah mensyaratkan, jika kesalahan tersebut berhubungan
dengan orang lain, maka harus meminta keikhlasan dari orang tersebut.
Allah menangguhkan hukuman yang akan diberikan pada
hamba-Nya yang bersalah, sembari menanti mereka meminta maaf (bertaubat). Ada
rahasia besar di balik penangguhan hukuman itu. Dalam mengajarkan kepada kita
bahwa neraka itu ada, Dia mengajarkan kepada kita bahwa ada banyak jalan untuk
menyelamatkannya. Hal itu laksana pengumuman seorang tuan rumah yang kaya,
dermawan dam pemurah yang menyatakan :
“Pintu-pintu rumah kami terbuka, meja-meja kami
sudah ditata. Orang yang mendapat undangan ini dipersilakan dating, dan kami
tidak mencerca orang yang tidak dating di pesta kami.”
Allah sudah menyediakan surge dengan segala
kenikmatan yang ada, dan mengundang seluruh hamba-Nya untuk mengikuti penjamuan
di dalannya. Namun Dia tak memaksa. Jika ada hamba-Nya yang enggan untuk
memenuhi panggilan, tentu saja tak ada paksaan untuk itu. Semuanya terserah
individu masing-masing.
Karunia Allah yang ada di dunia ini hanya fana dan
bias hancur suatu ketika nanti. Sedangkan kenikmatan yang dijanjikan Allah di
akhirat nanti berlipat-lipat dan lebih kekal.
hanya fana dan bias hancur suatu ketika nanti.
Sedangkan kenikmatan yang dijanjikan Allah di akhirat nanti berlipat-lipat dan
lebih kekal.
Pemberian maaf pada kita selama di dunia ini memberi
kesempatan yang luas. Jika kita masih memiliki dosa dan sedang berada di jalan
yang salah., kita harus segera memperbaiki diri dan kembali ke jalan Allah.
Inilah salah satu kasih saying Allah kepada kita yaitu kemurahan hati dan
kebaikan-Nya.
Semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan
saudara-saudaraku semuanya
Aamiin…
Aamiin…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar