Kamis, 12 Juli 2012

~~Saat Kata Maaf Itu Terlambat~~ (Sebuah Renungan)

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh!

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Pernahkan membayangkan ketika kata maaf sudah terlambat, ketika maaf itu menjadi tak berarti sama sekali? Kisah seorang ayah yang memukuli tangan anaknya hingga akhirnya harus dipotong, adalah contoh nyata. Maaf dari sang ayah sudah terlambat, dam semuanya sudah terjadi. Dan seumur hidup putrid semata wayangnya itu tak akan pernah merasakan nikmatnya memiliki telapak tangan.

Ada lagi kata maaf yang terlambat dan berakibat fatal. Rasulullah SAW., menjelaskan dalam sebuah hadis yang kemudian diubah menjadi puisi oleh Taufik Ismail.

“bersedekahlah, dan jangan tunggu satu hari nanti di saat engkau ingin bersedekah tetapi orang miskin menolaknya dan mengatakan : kami tak butuh uangmu, yang kami butuhkan adalah darahmu.”

Kata maaf yang terlambat bias berakibat sangat fatal. Pertaruhannnya adalah nyawa kita satu-satunya. Dan saat itu terjadi, betul-betul penyesalan yang muncul dan tak ada harapan untuk memperbaikinya. Maka kita patut camkan hal ini.

Ketika kita sudah menomorsatukan diri di atas apapun. Saat kita sudah tidak pernah memperhatikan sekeliling kita, kecuali diri kita sendiri. Ketika kita kenyang sementara tetangga sebelah kita kelaparan. Ketika kita enek-enekan liburang sementara tetangga kampung meringis kesakitan karena sakit yang tak kunjung sembuh. Ketika harta kita melimpah sementara saudara-saudara kita banyak yang kekurangan dan mengalami kesulitan hidup. Maka tunggulah waktunya. Tunggulah saat ketika kita tersadar dah hendak menolong mereka, namun mereka terlanjur sakit hati dan justru membalas dendam karena terlalu lama disakiti. Bukan hanya itu, kita juga akan dituntut di akhirat karena tak memperhatikan kesulitan saudara kita, hanya mementingkan kepentingan diri sendiri, seakan-akan yang lain menjadi tak berarti.

Jangan tunggu semua terlambat. Jangan tunggu Allah murka. Sayangilah saudara-saudara kita, sagar kita disayang Allah. Wallahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar