Minggu, 15 Juli 2012

~~Kenikmatan Surga~~

Tentang Bidadari
Di surga, Allah SWT akan mengawinkan para penghuni surga dengan para bidadari yang sangat cantik, selain dari istri-istrinya di bumi. Allah SWT telah berfirman, :
“Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari-bidadari.”(Q.s. Ad-Dukhaan: 54)
Para bidadari itu bermata jeli, putihnya sangat putih, dan hitamnya juga sangat hitam. Al-Qur’an telah menggambarkan bahwa para bidadari itu adalah para gadis remaja yang sebaya.
Allah SWT berfirman, :
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (Q.s. An -Naba’: 31-33)
Sedangkan bidadari adalah satu di antara makhluk Allah SWT di surga. Allah SWT menjadikan mereka sebagai gadis-gadis untuk menghibur orang-orang yang menghuni surga.
“Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya umurnya.” (Q.s. Al- Waqi’ah: 35-37)
Para bidadari itu adalah gadis-gadis perawan yang belum ada yang menyentuhnya sebelumnya. Allah SWT berfirman, :
“Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (Q.s. Ar- Rahman: 56)
Allah memang memasukkan wanita-wanita mukmin ke surga dalam keadaan muda, tetapi mereka bukanlah para bidadari yang diciptakan Allah SWT di surga secara langsung. Al-Qur’an telah menceritakan kepada kita mengenai kecantikan para bidadari di surga. Allah SWT berfirman, “
“Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik.” (Q.s. Al Waqi’ah: 22-23)
Dalam ayat lain digambarkan mereka seperti permata yakut dan marjan.
“Di surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Q.s. Ar-Rahmaan: 56-58)
“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.” (Q.S. Ar-Rahmaan: 70-72).
Para bidadari surga itu tidak seperti wanita-wanita di dunia. Mereka suci dari haid dan nifas. Mereka tidak meludah, beringus, berak, atau kencing. Hal ini telah diceritakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,:
 “Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.s. Al-Baqarah: 25).
Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Hurairah R.A., bahwa Rasulullah SAW bersabda, :
“Rombongan yang pertama akan masuk surga memiliki wajah seperti bulan purnama. Bulan purnama di sini maksudnya adalah menggambar sebuah wajah yang teduh, bukan artinya wajah bopeng seperti permukaan bulan. Mereka tidak meludah, tidak beringus, dan tidak buang air. Wadah-wadah mereka di sana terbuat dari emas, sisir mereka dari emas dan perak, tempat pembakaran kayu wangi mereka berupa permata, dan keringat mereka adalah misik. Setiap orang dari mereka memiliki dua istri dimana sumsum betis mereka kelihatan dari balik daging karena amat cantiknya.”
Kecantikan yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits :
“Seandainya seorang bidadari dari ahli surga itu muncul ke bumi, maka ia akan menyinari apa-apa yang ada di antara keduanya, dan keharumannya akan memenuhi di antara keduanya. Sungguh tusuk rambutnya di kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (H.R. Bukhari).
Dalam Sunan Tirmidzi diriwayatkan dari Miqdam bin Ma’di Kariba bahwa Rasulullah SAW bersabda, :
“Bagi seorang syahid di sisi Allah memiliki tiga hal, yaitu ia diampuni sejak tetesan pertama dari darahnya, ia melihat tempatnya di surga, diselamatkan dari siksa kubur, dan di Makhsyar akan diletakkan di atas kepalanya sebuah mahkota yang indah dari permata yakut, satu permata saja lebih baik daripada dunia dan seisinya. la akan dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari. la akan diberi kesempatan untuk menolong tujuh puluh orang dari kerabatnya.”
Betapa nikmatnya kehidupan para syahid di surga kelak? Wallahu a’lam
Amalan seorang wanita adalah dia akan dipertemukan kembali dengan suami mereka. Dan ketika di surga, maka seorang istri akan lebih diutamakan daripada para bidadari-bidadari itu. Hal ini seperti tertulis dalam hadish berikut :
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?” Beliau SAW menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan yang tampak daripada apa yang tidak tampak.” Saya kembali bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?” Beliau menjawab, ” Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasaannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya. “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar