Tentang
Bidadari
Di
surga, Allah SWT akan mengawinkan para penghuni surga dengan para bidadari yang
sangat cantik, selain dari istri-istrinya di bumi. Allah SWT telah berfirman, :
“Demikianlah,
dan Kami berikan kepada mereka bidadari-bidadari.”(Q.s. Ad-Dukhaan: 54)
Para
bidadari itu bermata jeli, putihnya sangat putih, dan hitamnya juga sangat
hitam. Al-Qur’an telah menggambarkan bahwa para bidadari itu adalah para gadis
remaja yang sebaya.
Allah
SWT berfirman, :
“Sesungguhnya
orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah
anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya.” (Q.s. An -Naba’: 31-33)
Sedangkan
bidadari adalah satu di antara makhluk Allah SWT di surga. Allah SWT menjadikan
mereka sebagai gadis-gadis untuk menghibur orang-orang yang menghuni surga.
“Sesungguhnya
Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) secara langsung, dan Kami jadikan
mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta, lagi sebaya umurnya.” (Q.s. Al-
Waqi’ah: 35-37)
Para
bidadari itu adalah gadis-gadis perawan yang belum ada yang menyentuhnya
sebelumnya. Allah SWT berfirman, :
“Tidak
pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang
menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.” (Q.s. Ar- Rahman: 56)
Allah
memang memasukkan wanita-wanita mukmin ke surga dalam keadaan muda, tetapi
mereka bukanlah para bidadari yang diciptakan Allah SWT di surga secara
langsung. Al-Qur’an telah menceritakan kepada kita mengenai kecantikan para
bidadari di surga. Allah SWT berfirman, “
“Dan
(di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara
yang tersimpan baik.” (Q.s. Al Waqi’ah: 22-23)
Dalam
ayat lain digambarkan mereka seperti permata yakut dan marjan.
“Di
surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak
pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi
suami mereka) dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan? Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.” (Q.s.
Ar-Rahmaan: 56-58)
“Di
dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Bidadari-bidadari)
yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.” (Q.S. Ar-Rahmaan: 70-72).
Para
bidadari surga itu tidak seperti wanita-wanita di dunia. Mereka suci dari haid
dan nifas. Mereka tidak meludah, beringus, berak, atau kencing. Hal ini telah
diceritakan oleh Allah SWT dalam firman-Nya,:
“Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri
yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.” (Q.s. Al-Baqarah: 25).
Imam
Bukhari telah meriwayatkan dari Abu Hurairah R.A., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, :
“Rombongan
yang pertama akan masuk surga memiliki wajah seperti bulan purnama. Bulan
purnama di sini maksudnya adalah menggambar sebuah wajah yang teduh, bukan
artinya wajah bopeng seperti permukaan bulan. Mereka tidak meludah, tidak
beringus, dan tidak buang air. Wadah-wadah mereka di sana terbuat dari emas,
sisir mereka dari emas dan perak, tempat pembakaran kayu wangi mereka berupa
permata, dan keringat mereka adalah misik. Setiap orang dari mereka memiliki
dua istri dimana sumsum betis mereka kelihatan dari balik daging karena amat
cantiknya.”
Kecantikan
yang digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits :
“Seandainya
seorang bidadari dari ahli surga itu muncul ke bumi, maka ia akan menyinari
apa-apa yang ada di antara keduanya, dan keharumannya akan memenuhi di antara
keduanya. Sungguh tusuk rambutnya di kepalanya lebih baik daripada dunia dan
seisinya.” (H.R. Bukhari).
Dalam
Sunan Tirmidzi diriwayatkan dari Miqdam bin Ma’di Kariba bahwa Rasulullah SAW
bersabda, :
“Bagi
seorang syahid di sisi Allah memiliki tiga hal, yaitu ia diampuni sejak tetesan
pertama dari darahnya, ia melihat tempatnya di surga, diselamatkan dari siksa
kubur, dan di Makhsyar akan diletakkan di atas kepalanya sebuah mahkota yang indah
dari permata yakut, satu permata saja lebih baik daripada dunia dan seisinya.
la akan dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari. la akan diberi kesempatan
untuk menolong tujuh puluh orang dari kerabatnya.”
Betapa
nikmatnya kehidupan para syahid di surga kelak? Wallahu a’lam
Amalan seorang wanita adalah dia akan
dipertemukan kembali dengan suami mereka. Dan ketika di surga, maka seorang
istri akan lebih diutamakan daripada para bidadari-bidadari itu. Hal ini
seperti tertulis dalam hadish berikut :
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Rasulullah
SAW, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari
yang bermata jeli?” Beliau SAW menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama
daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan yang tampak daripada
apa yang tidak tampak.” Saya kembali bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih
utama daripada mereka?” Beliau menjawab, ” Karena shalat mereka, puasa dan
ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka
adalah kain sutra, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau,
perhiasaannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari
emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan
tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama
sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah
orang yang memiliki kami dan kami memilikinya. “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar